500 Warga Dhuafa Jalan 1 KM untuk Ambil Air Bersih

Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air” (Shahih Abu Daud).

Setiap hari warga Dsn. Pengarangan Sampang Madura harus berjalan kaki sejauh 1 Km lebih untuk bisa mendapatkan air bersih.

“Kauleh Mon tak mondhut aeng ka songai yeeeh tak bisah mandih, tak bisah amassak”, artinya Saya kalau tidak ambil air ke sungai ya tidak mandi, tidak bisa masak, begitulah ungkapan Mbah Hadi (80).

Setiap pagi dan sore hari, ia dan 500 warga lainnya di Dusun. Pengarangan harus memikul air bersih dari sungai yang cukup jauh, termasuk Mbah Hadi di usia yang sudah senja, Beliau berjalan kaki dan penuh semangat, melewati jalan makadam yang cukup jauh menuju sungai.

Ini dilakukan oleh Mbah Hadi karena di daerahnya kesulitan air bersih, Ia tinggal di Dusun Dusun. Pengarangan, Madura. Daerah ini merupakan daerah kekeringan dan sulit air bersih.

Timba bekas wadah cat di samping beliau ini menjadi saksi bisu perjuangan Mbah Hadi, berkilo-kilo meter ia tempuh di atas kakinya yang sudah kurus dan gemetar itu. Demi bisa berwudhu, dan membawa pulang air untuk minum dan memasak.

Aktivitas harian warga mayoritas sebagai petani menjadi alasan tersendiri kenapa disini belum bisa membuat sumur bor.

"Kalau mau buat sumur bor biayanya mahal, jadi kami berharap ada bantuan", ungkap Mbah Hadi yang menjadi sesepuh desa.

Warga berharap ada bantuan sumber air bersih di pemukiman mereka supaya bisa mandi, cuci, masak dengan nyaman.

Sahabat, Mari wujudkan niat dan keinginan warga Du Uman miliki sumber air bersih membuat sumur bor.

***

Dukungan kalian dapat disalurkan melalui:

1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"

2. Isi nominal donasi yang ingin diberikan

3. Pilih metode pembayaran

4. Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran

Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu