Bangun Rumah Quran Di Pelosok Tuban
Rp 0
Donasi Terkumpul
280 hari
Sisa hari
BMH
Penggalang DanaDeskripsi
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
***
Rumah Qur’an Nurul Hadharoh berada di Dusun Dawung Kecamatan Grabagan berjarak 21 Km dari kota Tuban. Awalnya kegiatan agama disana masih rendah, minat anak-anak untuk belajar ngaji sangat minim.
Melihat itu, Ustadz Zein salah satu warga yang memiliki bekal agama marasa prihatin, ia tidak ingin generasi anak-anak di kampungnya tidak bisa mengaji.
Dusun Dawung merupakan Desa terpencil dan jauh dari Kota Tuban. Perekonomian warga disana bisa dibilang menengah ke bawah, aktivitas warga mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak kambing.
Ditahun 2000 Ustadz Zein mendirikan Rumah Qur’an yang diberi nama Nurul Hadharoh, Awal berdirinya masih menempati rumahnya yang masih berdinding ayaman bambu yang berukuran 6x10m2, dan masih bersebelahan dengan kandang kambing, jadi bau aroma kandang kambing masuk kedalam rumah.
Awalnya yang ikut mengaji hanya 10 anak saja, tapi Ustadz Zein tidak berputus asa dan terus mengajak anak-anak untuk bisa mengaji dan belajar agama.
Hingga kini sekitar 60 anak di Dusun Dawung sudah aktif mengaji bersama Ustadz Zein. Bahkan bukan hanya anak-anak saja yang mengaji di rumah Qur’an Nurul Hadharoh tapi para lansia dhuafa juga ikut belajar mengaji disini.
Ada salah satu penyandang difabel (tuna netra) ikut mengaji bersama disini, bernama Mohamad Wasis (30), merupakan warga dari luar dusun Dawung. Setiap sore sekitar pukul 15:00 WIB. Beliau dijemput oleh Ust Zein dirumahnya yang berjarak 2 km untuk belajar mengaji di rumah qur’an Nurul Hadharoh.
Anak-anak dan lansia disini tidak dipungut biaya sepeserpun, sehingga untuk mendukung biaya oprasional berupa meja mengaji, Alquran, karpet dan sebagainya. ustadz mendatangi sebagian warga setempat dan desa sebelah yang mau bersedekah buat rumah quran.
Beliau sengat bersyukur sekali karena dengan keadaan fasilitas yang minim, anak-anak masih bersemangat untuk mengaji.
Dengan semakin banyak anak-anak dan lansia dhuafa yang mengaji disini, kendala yang muncul adalah rumah qurannya yang kecil sehingga tidak bisa menampung banyak santri. Anak-anak harus bergantian untuk dapat mengaji disini.
Harapan besar Ustadz Zein supaya anak-anak dan para Lansia bisa nyaman dalam belajar mengaji yaitu bangunan Rumah Qur’an sendiri karena anak-anak dan para lansia yang bergabung semakin banyak, tentu butuh tempat yang luas dan layak supaya semangat mereka terjaga.
Sahabat, mari Kita dukung semangat anak-anak ini untuk bisa menjadi hafidz dengan membangun Rumah Qur’an layak untuk mereka!
Donatur
Jadilah donatur pertama di program ini