Bangun Sumur tuk Ratusan Warga Dusun Krajan Kidul

Air merupakan salah satu sumber kehidupan penting bagi manusia. Sumber daya alam tersebut seharusnya bisa didapatkan secara gratis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti konsumsi, mandi, berwudhu, memasak, mencuci dan lain sebagainya.

Sulitnya mendapatkan air bersih masih dialami oleh banyak saudara kita di pelosok-pelosok desa, Kesusahan yang dialami oleh masyarakat di daerah kekeringan hingga saat ini belum mendapatkan solusi.

Dusun Krajan Kidul, adalah dusun yang lokasinya di lereng gunung Semeru yang terletak di daerah Malang Selatan. Di Dusun Krajan Kidul dihuni oleh 115 KK. Di pemukiman tersebut berdiri satu kompleks pondok pesantren Al-Murtadlo yang sudah lama berdiri mulai tahun 1960-an, yang didalamnya terdapat 200 santri yang bermukim di sana.

Kedatangan Tim BMH disambut hangat oleh Ustadz Murtado selaku pengurus pondok pesantren Al-Murtadlo.

Beliau menyampaikan bahwa jika kemarau, warga dan santri disini sangat kesulitan air, bahkan para santri terpaksa tidak mandi 2-3 hari Jika tidak ada air. Selain itu jika ada musafir yang singgah ingin melaksanakan shalat terkadang juga tidak ada air.

“Musafir yang melintas dan mampir untuk Shalat di Musholla Al Husna banyak yang kecele karena tidak ada air untuk wudhu. Dauroh-dauroh yang dilaksanakanpun beberapa kali mengalami kendala bila air tak mengalir.” Ujar Beliau.

Santri disini untuk mandi, cuci, dan berwudhu mengandalkan sendang atau kolam kecil dan harus berjalan lebih dari 700 meter di belakang pondok, dengan melalui rimbunnya pepohonan. Kalau musim kemarau air di sendang ini agak keruh terkadang tidak ada airnya.

Pada musim hujan warga dusun dan santri pesantren Al-Murtadlo menampung air hujan di rumah mereka dengan memakai tong-tong atau ember.

Bagi warga dusun mendapatkan air dari sumber air sejauh 8-9 Km untuk dialirkan melalui pipa-pipa kecil ke pemukiman warga. Sumber air yang berpindah-pindah (karena sumber air yang ditemukan telah kering) menjadi kendala.

Kadang harus berebut dengan warga dusun lain yang ingin mengambil air dari sumber yang ditemukan. Namun sumber air yang mereka temukan ini tak berguna lagi ketika kemarau datang. Warga yang menginginkan air bersih harus patungan membeli mobil tangki yang tidak murah harganya, karena harus mendatangkan dari kota kabupaten.

Ustadz Murtado ketika kami datangi juga menyampaikan bagaimana susahnya mencari air di dusun ini, sejak kakeknya mendirikan pondok ini tahun 60’an.

“Baru tahun 2006 kami mendapatkan sumber-sumber air ini yang kami alirkan hingga saat ini walaupun sumbernya berpindah-pindah, tapi jika kemarau air sudah tidak mengalir lagi, atau jika sedikit maka kami bergantian memakainya. Kalau sudah benar-benar habis kami harus membeli”. Tutur beliau.

Warga Dusun krajan kidul Kab. Malang selatan sangat berharap bantuan dari para donatur agar mereka bisa mendapatkan air bersih sesegera mungkin.

Sedekah air bersih bisa menjadi salah satu sumber ladang pahala bagi kita seperti dalam sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikut:

“Saad bin Ubadah ra. bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air (sedekah air)”. (Shahih Abu Daud).

***

Sahabat, yuk bantu kami dengan ikut sedekah air bersih dengan cara:

1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"

2. Isi nominal donasi yang ingin diberikan

3. Pilih metode pembayaran

4. Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran

Sedikit bantuan dari kamu sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan. Jangan lupa ajak keluarga, kerabat dan teman-teman untuk ikut berdonasi.

InsyaAllah, amalan sedekah air bersih ini bisa menjadi amalan jariyah yang terus mengalir hingga hari kiamat.